oleh Rizki Kusumadewi Saputri,M.Psi.,Psikolog tentang apa yang saya lihat, dengar dan rasakan. Psikologi, Parenting, Resep Masakan dan Semua Tentang Wanita

Sabtu, 16 Februari 2013

MASAK ITU GAMPANG, BAKAL BUAT KETAGIHAN!




Nungguin dosen ga ada kerjaan, saya dan teman-teman melingkar di bawah tangga sambil ngemil keripik pisang coklat. Keluar isengnya, nanya deh "Seandainya istri kamu ga bisa masak gimana?". Kebanyakan jawab sih "..ya belajar terus smpe bisa, masa gara-gara ga bisa masak kontrak jadi istri diputus, hahahaha..". Masuk akal juga sih ya, nyuruh istrinya terus belajar masak. Nah kalo pertanyaannya, "kamu dibuatin sarapan sama istri, taunya ga enak.. keasinan misalnya, gimana?". Kalo temen saya yang ga suka asin langsung bilang, "aku makan tapi bawahku kranjang sampah, hahaha. Aku ga suka asin soalnya". Ada juga yang bilang tetep aja makan hasil masakan istrinya walopun keasinan lalu akan meminta istri terus belajar memasak. Nahloh, gimana ni para istri atau para calon istri yang belum bisa masak?

Masak itu ga susah kok. Ga perlu bakat, yang penting kemauan aja. Masalah rasa gimana? Nah, mulailah belajar masak pakai feeling, kata temen saya, masakan pakai cinta itu hasilnya akan menakjubkan. Kalo udah sering masak, udah tau tu takaran seberapa banyak garam, gula, merica bubuk untuk bahan-bahan sebanyak yang Anda masak. Ga perlu lagi contekan resep. Belajar masak dari yang gampang dulu aja, masak air, nasi atau juga mie instan. Setelah itu levelnya naik. Paling tidak Anda sudah belajar menghidupkan feeling dan passion untuk memasak.

Cerita nyata, temen saya yang baru datang ke Jogja untuk melanjutkan studi terpaksa harus kos, otomatis masak sendiri donk. Awalnya nangis dan nyesel karena dulu waktu masih bersama orang tua, disuruh belajar masak ga mau. Awal sekali temen saya itu belajar masak air, masak mie instan dan masak nasi. Kejadian lucu ketika ia mention di twitter kalau ia berhasil menanak nasi dengan baik. Emang sih masak nasinya pake rice cooker, tapi apa yang buat ia berhasil? Yap, feeling jalan akan takaran seberapa banyak air yang harus ia masukkan dalam beras itu.


Nah, setelah seminggu berturut berhasil masak nasi, mie instan dan lainnya (yang sederhana dulu) barulah merambah ke yang lainnya, misalnya puding. Beli aja yang instan kalo emang belum mahir yang manual. Beli produk jelinya, trus buat deh, ini lagi-lagi belajar menegakkan feeling gimana caranya ini jeli berhasil dibuat. Nah, setelah semua yang sederhana berhasil, temen saya beralih ke masakan-masakan rumahan yang tumis-tumis. Dia bertanya kepada saya bagaimana caranya masak cah kangkung. Bahannya ga usah susah-susah, bawang merah, bawang putih, cabe hijau, cabe merah atau cabe rawit juga bisa (tergantung selera), garem, merica bubuk, dan kangkung pastinya. Saya menyarankan untuk menambahkan tempe pada cah kangkung yang akan ia masak. Saya beritahu cara masaknya, hanya lewat verbal saja. Sampai di kos ia mencobanya dan lagi-lagi berhasil, walopun saya belum pernah mencobanya, paling tidak good looking lah. Setelah itu merambah memasak sayur asem, kalo yang ini berulang beberapa kali, lalu memasak cumi-cumi yang awalnya sangat asin (ga ngerti cara masak cumi yang emang dasarnya udah asin). Yah, prosesnya kok yang penting.

Masak itu ga susah deh pokoknya, ga juga ribet. Teman saya sudah mahir memasak sekarang, hanya dalam waktu 1 bulan saja. Malah sudah mulai belajar membuat pop cake segala dan berencana membeli oven, mixer dan alat lainnya yang mendukung. Anda istri atau calon istri yang belum bisa memasak ga usah galau, belajar dari sekarang masih belum terlambat kok. Masak itu menyenangkan, bakal bikin Anda ketagihan untuk terus memasak. Cobain deh kalo ga percaya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @pawonkulo