oleh Rizki Kusumadewi Saputri,M.Psi.,Psikolog tentang apa yang saya lihat, dengar dan rasakan. Psikologi, Parenting, Resep Masakan dan Semua Tentang Wanita

Jumat, 26 April 2013

5 HAL PENTING MEMILIH PASANGAN


Undangan nikahan temen menggunung di meja kamar. Status update temen lama di BBM nulis betapa senengnya mereka udah jadi seorang ibu yang sempurna dan dengan bangga memajang foto anak mereka yang masih imut-imut. Ada juga beberapa temen yang lagi hamil gede,sibuk nyiapin kelahiran anak pertama mereka. Seneng banget rasanya..

Suatu ketika, saya sedang duduk di depan rumah sakit Panti Rapih jogja. seorang bapak disebelah saya bertanya :

"Kerja dimana, nak?", tanya sang bapak.
"Masih kuliah, pak", jawab saya sambil senyum tapi tidak begitu menghiraukan bapak tersebut karena sedang asik BBMan.
"Kuliah dimana?", tanyanya lagi.
"UGM, pak", jawab saya lagi.
"Ambil jurusan apa?", bapaknya kepo banget yak :D
"Psikologi, pak", saya tersenyum lagi.
"S1 atau S2?", masih kepo juga bapaknya.
"S2 pak", saya jawab seperlunya saja
"Sudah menikah?", tanya bapak itu sambil menatap saya.
"Belum pak, masih single", jawab saya sambil memasukkan HP ke dalam tas dan menatap bapak tersebut.
"Kenapa? terlalu milih?", bapak mulai menerka-nerka
"Gak, pak. Masih belum ada yang klik aja", jawab saya.
"Pasti yang ngantri banyak, tapi kamu milih-milih", bapak itu menatap saya
"Enggak, pak" saya tersenyum sambil mengernyitkan dahi
"Jangan cari yang ganteng atau kaya saja. Kaya itu bisa sambil jalan kok. Kita lahir ke dunia aja tanpa sehelai benang, lama-lama juga bisa pake bajukan?", jelas sang bapak.
"Iya, pak.. lalu bagaimana?", saya tersenyum lagi
"Kalau saya menerapkan 5 hal penting ya dalam mencari pasangan. Pertama, seagama. Kedua, sehati. Ketiga, dia tau orang tuamu, kamu tau orang tuanya. Keempat, dia sayang adik-kakakmu, kamu sayang adik-kakaknya. Kelima, dia sayang ponakanmu dan keluarga besarmu, begitu juga kamu. Menikah itu bukan hanya kamu dan dia saja yang bersatu, tapi kamu juga harus menikah dengan keluarganya, begitu pula dia", bapak mulai becerita panjang lebar.
"Iya, pak. Saya paham. Makasih, pak", kemudian saya pamitan untuk pulang.

Sempet mikir sih, sampai di rumah. Apa yang dijabarkan oleh sang bapak tidak salah. Masalahnya bukan karna saya pilih-pilih makanya sampai detik ini belum punya calon. Masalahnya adalah bla bla bla bla.. hahahaha :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @pawonkulo