oleh Rizki Kusumadewi Saputri,M.Psi.,Psikolog tentang apa yang saya lihat, dengar dan rasakan. Psikologi, Parenting, Resep Masakan dan Semua Tentang Wanita

Senin, 07 November 2016

,
Menginjak hamil tua (saya sejak usia kehamilan 7 bulan) ada baiknya mulai menyusun perlengkapan untuk lahiran disatu tas. Hal itu saya lakukan untuk antisipasi sewaktu waktu mules dan harus segera ke Rumah Sakit. Kenapa harus diusia 7 bulan? Sebenernya ga harus diusia itu, mau nanti-nanti juga ga masalah kalau memang kita bisa memastikan bayi kita lahir diusia 9 bulan. Bukan menakuti, kita ga pernah tau apa yang akan terjadi nanti. Antisipasi, karena usia kandungan 7 bulanpun bayi sudah bisa lahir (prematur). Dari pada kita kelabakan mendingan disiapin dari jauh harikan perlengkapannya? (Menurut saya sih begitu, kembali lagi bahwa setiap orang punya pemikiran yang berbeda)

Lalu apa saja isi tas untuk melahirkan? Setelah berselancar info dari keluarga dekat yang pengalaman dan media sosial ditambaaaah pengalaman saya pribadi ya, berikut yang perlu diisikan ke dalam tas melahirkan:

Kebutuhan ibu
● Pembalut bersalin. Ini sangat penting dan ga boleh ketinggalan. Saya hanya membawa 1 pak isi 10.
● Baju tidur. Waktu itu saya bawa 3. Saran saya yang bisa dibuka depannya supaya mudah menyusui.
● Baju ganti untuk pulang jika perlu soalnya saya pulang tetep pake daster waktu itu, hehehe...
● Underware secukupnya, sebaiknya dengan bra menyusui.
● Alat mandi.
● Sarung/ jarik (waktu itu saya bawa dua-duanya). Banyak yang menyarankan bawa ini ternyata bermanfaat.
● Stagen atau korset jika perlu.

Kebutuhan bayi (persiapan untuk 3 hari)
● Baju ganti bayi. Saya bawa 3 stel.
● Sarung tangan kaki dan topi. Bawa 2 pasang.
● Bedong bayi. Bawa 4.
● Selimut bayi. Bawa 2.
● Alat mandi bayi.

Ada beberapa RS yang menyiapkan kebutuhan bayi baru lahir. Mulai dari handuk, peralatan mandi, hingga bedong, popok dan baju ganti. Sebelumnya bisa ditanyakan pada RSnya apakah mereka menyiapkan fasilitas tersebut. Jika ada, ibu bisa membawa beberapa saja dari kebutuhan bayi, misalnya baju untuk pulang dari RS.

Pengalaman saya, di Klinik tempat saya melahirkan anak pertama biasanya menyediakan perlengkapan bayi tetapi saat saya melahirkan perlengkapannya tidak tersedia. Untung saja saya sudah membawa tas berisi perlengkapan bayi. Kebetulan saat itu saya melahirkan normal dengan induksi sehingga saya harus stay di Klinik hingga 3 hari. Biasanya melahirkan normal hanya satu malam saja.

Pengalaman melahirkan anak ke 2 di RS saya mendapat info bahwa RS tersebut menyiapkan perlengkapan bayi. Mungkin masih kepikiran pengalaman anak pertama yang tau-tau perlengkapannya ga ada, jadi saya tetap menyiapkan perlengkapan bayi saat melahirkan anak ke 2. Saat itu saya mengambil kamar VIP di RS dan mulai dari bayi lahir semua perlengkapannya difasilitasi oleh RS. Sayapun mendapat pembalut bersalin gratis.

Untuk perlengkapan lainnya bisa membawa cemilan yang disukai, HP dan charger. Pengalaman saya ketika melahirkan 2 kali, di Klinik maupun di RS ketika kita menunggu pembukaan tidak disediakan makanan dan minuman. Lebih baik ibu menyiapkannya. Terutama jika masuk RSnya malam hari. 

Perlengkapan Ayah dan Dokumen Penting.
Jangan lupa juga untuk menyiapkan baju ganti dan perlengkapan mandi untuk Ayah. Bawa juga buku periksa kehamilan, KTP suami istri, KK, kartu asuransi, kartu ATM dan uang cash. Pengalaman saya waktu melahirkan anak pertama semua pembayaran cash. Uang ini juga berguna untuk membeli makanan, minuman, dll yang diperlukan mendadak.

Sementara itu yang saya ingat, nanti kalau ada yang harus ditambah akan segera saya update yaaa... Jika ada yang mau menambahkan monggo. Semoga bermanfaat :)

Sebagai tambahan informasi untuk persiapan MPASI (Makanan Pendamping ASI) saat bayi berusia 6 bulan monggo follow instagram saya @pawonkulo.



Di sana banyak menu MPASI dan masakan rumahan untuk keluarga. InsyaAlloh menunya super praktis, anti ribet, hehe.. Boleh difollow buat temen-temen yang butuh ide menu MPASI kelak. Terima kasih.




Minggu, 06 November 2016

,
Bingung mau beli apa aja untuk calon bayi pertama kita? Samaaa.. awalnya saya juga begitu. Khawatir yang dibeli nantinya malah mubazir dan melonjak dari budget. Mulailah saya berselancar mencari info kebutuhan bayi baru lahir yang memang penting dan ga mubazir, berhubung saya kadang suka laper mata kalau lihat pernak pernik yang lucu buat bayi, hehe..

Lama berselancar info dari orang terdekat yang sudah pengalaman dan juga sosial media, akhirnya saya mengambil kesimpulan untuk tidak banyak membeli baju ukuran newborn karena newborn baby itu katanya cepet banget perkembangannya. Maklum masih anak pertama ya, jadi masih bingung apa aja yang wajib dibeli dalam jumlah banyak. Daaan, setelah saya mengalaminya alias melahirkan dan merawat bayi akhirnya saya tau apa saja yang BENAR BENAR dibutuhkan bayi baru lahir. Berikut saya coba jabarkan menurut pengalaman saya yaaa..

1. PAKAIAN
Setelah berselancar info, waktu itu saya memutuskan hanya membeli sedikit baju newborn. Sisanya saya beli ukuran 3-6 bulan dan ternyata pilihan saya sangat tepat karena perkembangan bayi ternyata memang cepat sekali (kebetulan berat dan panjang bayi saya cepat bertambah). Berikut yang saya beli:
● baju kutung dan celana pop 3 pasang
● baju tangan pendek dan celana pendek 3 pasang
● baju tangan panjang dan celana panjang 3 pasang
● sleepsuit atau baju tidur 3pc
● popok 24pc atau 2 lusin, karena saya hanya mengenakan diaper saat akan keluar rumah saja jadi untuk bayi baru lahir sangat banyak memerlukan popok
● gurita ikat 12pc atau 1 lusin, karena sering ngompol dan pup yang kadangkala membasahi guritanya dan harus sering diganti. Gurita hanya saya gunakan 1 bulan saja
● sarung tangan dan kaki 1/2 lusin atau 6pasang, boleh juga stock kaos kaki
● topi 3pc

2. BEDONG DAN ALAS OMPOL
● bedong 12pc atau 1 lusin, hanya digunakan sebentar saja saat bayi kedinginan. Karena sering ngompol dan pup juga jadinya sering ganti. Bedong juga bisa dialihkan menjadi selimut maupun alas ompol
● alas ompol 12pc atau 1 lusin, tapi kalo males nyuci tiap hari boleh aja beli banyakan hehehe.. tapi yatadi yang saya jelaskan bahwa bedongpun bisa alih fungsi jadi alas ompol
● perlak saya beli 2 jenis, 1 karet untuk dibox dan 1 flanel untuk dibawa pas jalan jalan

3. PERLENGKAPAN MANDI
● ember mandi khusus bayi 1 saja cukup hehehe..
● handuk mandi 3pc untuk ganti ganti
● handuk kecil 3pc (sapu tangan)
● washlap 6pc
● sabun, shampo, minyak telon, kasa steril untuk mengganti balutan tali pusat sebelum puput

4. LAIN-LAIN
dokumen pribadi
box bayi, ga wajib sih tapi saya tetap pakai karena kalau ditinggal mandi, masak atau yang lain berasa lebih aman terutama kalau tidurnya mulai muter-muter. Berdasarkan pengalaman saya pada anak pertama, box bayi ini sangat bermanfaat dan membantu saya. Mulai dari guling-gulingan, belajar duduk, belajar berdiri, rambatan juga box ini sangat berguna. Terutama jika saya tinggal ngerjain kerjaan rumah. Apalagi sekarang dipakai anak kedua, sangat amat bermanfaat. Kakaknya lagi seneng loncat-loncat di kasur, Adeknya aman ada di box. Kalo saya tinggal mandi, masak, ngerjain kerjaan rumah juga Adek aman di box.

stroller. Jujur saja, buat saya stroller tidak wajib dibeli. lagi-lagi ini tergantung kebutuhan masing-masing ibu lho ya. Saya lebih seneng gendong anak saya kemana-mana. Capek sih iya, tapi lebih praktis buat saya yang sering naik KRL dan juga motor. Tapiiiii.. pada anak kedua ini saya punya stroller, kenapa? karena saya butuh untuk menemani Kakak main di luar. Berhubung Adek masih kecil dan tiap jam Kakak main Adeknya jam bobok jadinya saya taruh di stroller demi nemenin Kakak main di luar. Maka dari itu, stroller yang saya belipun simpel dan harganya ga terlalu mahal karena disesuaikan dengan kegunaannya.
● gendongan kain
● termometer
● bantal dan guling
● selimut, tapi bisa juga menggunakan bedong yang multifungsi
● sabun cuci baju khusus bayi
● celemek bayi 3pc
● tisu basah, kapas dan tisu biasa
● cottonbuds
● gunting kuku

Kiranya perlengkapan yang saya jabarkan diatas adalah perlengkapan yang saya beli untuk bayi saya ketika baru lahir, untuk keperluan lain nanti bisa sambil jalan karna bayi ternyata memang cepat sekali perkembangannya (baju-baju bisa jadi udah pakai ukuran diatas umurnya). Kembali lagi, setiap ibu pasti memiliki list belanja yang berbeda beda ya tergantung kebutuhan dan budget tentunya. Semoga bermanfaat ya. Selamat belanja, bundaaaa...

Sebagai tambahan informasi untuk persiapan MPASI (Makanan Pendamping ASI) saat bayi berusia 6 bulan monggo follow instagram saya @pawonkulo.



Di sana banyak menu MPASI dan masakan rumahan untuk keluarga. InsyaAlloh menunya super praktis, anti ribet, hehe.. Boleh difollow buat temen-temen yang butuh ide menu MPASI kelak. Terima kasih.

Sabtu, 05 November 2016

,




Hamil anak pertama dan periksa pertama kali di salah satu Rumah Sakit Jakarta membuat saya panik, hehe.. panik karna tergolong mahal. Okelah demi anak mahalpun tak apa, tapi kalo dihitung-hitung pengeluaran dan pendapatan khawatir akan mencekam (meskipun dapet subsidi dari kantor tetep aja pengen hemat, namanya juga emak emak ya, hehehe). Memang, setiap orang tua pasti memiliki pemikiran yang berbeda.


Mulailah saya berselancar mencari info melahirkan dan otomatis kontrol bulanan di Jakarta yang murah meriah ga pake muntah tapi ya, hehe. Murah meriah tidak membuat saya melupakan kualitas dokter kandungan ya.. tetap mencari dokter yang profesional. Sempat putus asa, hari gini mana mungkin ada dokter kandungan yang periksanya murah meriah. Bahkan untuk USG 2D maupun 4D di Jakarta lumayan juga harganya.

Lamaa berselancar, akhirnya saya menemukan tempat yang saya inginkan dengan prinsip MURAH MERIAH MEMUASKAN (3M). Namanya klinik Fakhira di Sawah Lunto. Kedengarannya ga meyakinkan ya karna CUMA Klinik, apa bagusnya dibanding Rumah Sakit? Memaaaang, CUMA Klinik tapi dokternya semuanya spesialis yang memang oke punya. Dokter yang paling fenomenal adalah dokter Gunawan. Wah, kalo mau kontrol kudu tahan antrian puanjang.. karna saya cuma bisa kontrol tiap malam (jam 8 malam) dan ga kuat kalo nunggu antrian, saya memilih dokter Henny.






Dokter Henny tergolong ceriwis, ini yang saya suka. Kadang kita baru pertama kali hamil dari rumah udah nentuin nanti mau tanya apa di RS, sampai RS ketemu dokter yang (mungkin) kurang komunikatif misalnya, membuat kita lupa apa aja yang mau kita tanyain. Nah, kalo dokter Henny, tanpa kita tanya beliau bakal jelasin panjang lebar tentang perkembangan ibu dan janin. Jadi asik kalo kontrol, beliau penuh semangat kita juga jadi semangat


Kualitas dokter yang oke punya ini ga lantas buat harga periksa jadi mahal. Biaya dokter GRATIS, administrasi Rp 10.000,- tiap periksa, USG 2D Rp 90.000,- gratis print. USG 4D Rp 170.000,- gratis print. Kelemahannya, USG 4D dengan harga tersebut tidak termasuk CD, rekam jantung dan hasil print juga kurang memuaskan, hehe. Lebih jelas kalo kita foto langsung dari TVnya. Klinik Fakhira juga menyediakan mobil ambulan untuk yang melahirkan lho





Sejak awal ke Fakhira jadi makin manteb buat lahiran disana yang khusus untuk lahiran normal. Kalo nantinya SC akan dirujuk ke Rumah Sakit tempat dokternya praktek dan tentunya bakal dapet harga jauh lebih murah (ga sampai 10jt). Waktu itu saya melahirkan normal dengan induksi 3 hari 2 malam di Fakhira dikenakan biaya kurang lebih 3,5jt (biaya 1 dokter spesialis, 2 bidan, kamar rawat inap 3 hari 2 malam, induksi, vacum). Alhamdulillah sekali.


Berikut kira-kira rincian biaya persalinan saya waktu itu (tahun 2016):
1.Paket persalinan 1 hari 2,4jt (sudah termasuk jasa dokter spesialis kandungan)
2.Dirawat di kelas Safa tarif 175rb/hari
3.Administrasi 10rb
4.Obat 30rb
5.Alat-alat 41rb
6.CGT 2X 60rb
7.Observasi bidan 60rb
8.Vacum 500rb
9.Laboratorium 270rb
Nah, ditotal sendiri ya biayanya.


Kesan melahirkan di Fakhira luar biasa. Kita bisa memilih melahirkan dibantu bidan saja atau dokter spesialis, tentu harganya beda ya. Waktu itu saya melahirkan dibantu dokter Henny dan 2 bidan yang sangat sabar sekali berhubung saya dibilang, "Ibu kritis sekali, apa apa ditanya detil" hehe.. mungkin bahasa kasarnya saya rada cerewet ya.. tapi bidan bidannya tetap sabar dalam menjawab semua pertanyaan saya.


Awal masuk di Fakhira jam 7 pagi saya dalam keadaan buka 1. Sebelumnya sejak jam 3 pagi saya sudah mules berkepanjangan. Dari 15 menit sekali selama 2 jam hingga 5 menit sekali dan diakhiri dengan bercak darah, buka 1 deh. Di Fakhira bidan langsung memeriksa ketuban dan ternyata sudah mulai rembes. Sigap, mereka menelpun dokter Henny dan keputusannya saya diberi inform consent untuk induksi, Allohu Akbar saya takut sekali


Suami meyakinkan saya untuk induksi. Anak saya harus lahir dalam 24jam karena khawatir ketuban habis padahal belum buka lengkap. Lama menjawab, bidan bidanpun menemani saya dan ikut meyakinkan saya. Hingga jam 11 siang saya baru menjawab iya untuk induksi. Langsung deh dipasang alatnya, itu juga saya masih ngoceh ngoceh tanyain ini itu sampai detil, untung bidan bidannya sabar sekali


Alhamdulillah, jam 4 sore sudah buka 4. Bidan-bidan heran juga kenapa diam-diam sudah buka 4, sebenernya mules banget tapi saya bawa tidur aja hehe.. jam 6 sore sudah buka 6 dan saya dipindahkan ke ruang melahirkan, tetap dengan kondisi diinduksi. Bidanpun berkata, "Ibu tahan sakit ya? Kok diem aja tau-tau udah bukaan segini".

Ada yang bisa nerka gimana rasanya diinduksi? MasyaAlloh.. Mulesnya bukan main. Nah, kenapa saya bisa tenang saat diinduksi? Jawabannya adalah karna mindsetnya adalah melahirkan dengan cinta. Sakit atau mules yang saya rasakan adalah usaha dari janin untuk mencari jalan keluar. Jadi, kenapa sakitnya harus teriak-teriakkan? Saya lebih pilih istighfar dan memberi semangat janin saya, "Ayo nakkk, semangat. Ummi kesakitan tapi Ummi tahan. Cari terus jalannya ya!" itu yang saya bilang ke janin saat mules terasa. Jadi suami dan bidan ga kena cabikan-cabikan kuku saya juga tidak saya omelin. Palingan saya suruh mijitin, hehe.. Intinya sih sakit, tapi ini memang harus dirasakan dan diterima karena janin sedang berusaha keluar lho.


Jam 6.30 sore sudah buka lengkap dan mules berkepanjangan, asa pengen mengejan pake banget dan diselingi rasa kantuk luar biasa. Suami yang mendampingi saya selalu menepuk pipi saya kalau kalau saya ketiduran, hehe.


Buka 10 dokter Henny masih otw Fakhira, sambil menungu dokter, bidan membantu saya memecahkan ketuban dengan meminta saya untuk mengejan. 30 menit baru berhasil pecah dan alhasil terlihat sudah agak hijau. Ga cuma sampai situ, 30 menit selanjutnya masih harus mengejan lagi untuk menurunkan kepala bayinya. Ah, bidan Puji I LOVE YOU! hehe.. (serius bidan Puji ini sabar bgt. Wajahnya juga ga serem, lembut bgt dan murah senyum. Waktu beberapa kali nahan mules bukaan beliau rela saya peluk kenceng bgt)

Setelah kepala turun dan sangat dekat, dokter Henny tiba. Cekatan, langsung action hehe.. Maklum baru pertama melahirkan, mengejan juga belum sempurna. Dokter Henny tetap memotivasi mirip orang marah gitu sama pasiennya, "Kalo ngedennya gitu kapan lahirnya!!!!" tapi itu ga buat saya sakit hati, malah buat motivasi. "Duh dok, maklum dong saya baru pertama" itu jawaban saya ditengah nahan mules haha.. Bahkan totalitas, dokter Henny menyuruh saya mendorong pinggang beliau saat mengejan, "Ngedennya tu pake maraaah.. kayak marah gituu. Ni dorong pinggang saya yang kenceng!!!" kata beliau sambil menempatkan kaki saya ke pinggangnya, alhamdulillah SUKSES LAHIR!! Totalnya 8 jam saya diinduksi sampai bayi lahir.


Setelah lahir, bidan menimbang dan mengukur bayi saya tentunya setelah dibersihkan. Dokter Henny mulai merajut sobekan-sobekan dan saya diberi kesempatan untuk IMD (Inisiasi Menyusu Dini) Alhamdulillah..

Nah, disini juga ada ibu-ibu yang anaknya lagi induksi juga bareng saya. Beliau masuk ruang bersalin saat saya selesai bersalin. Beliau bertanya, "Kok melahirkannya anteng banget, ga teriak-teriak? Tau tau udah lahiran aja". Itu tadi, mindsetnya.. Kalo sakit ya rasakan, terima saja, istighfar. Janin kita kan lagi berusaha keluar. Kita harus semangat karna sebentar lagi akan bertemu si kecil.

Setelah 2 jam di ruang bersalin, ganti baju dan belajar duduk, dll saya dibawa ke kamar di lantai 2 sambil menggendong bayi saya. Sesampainya di kamar saya beristirahat. Saya dan bayi tidak dipisahkan hingga saya pulang dari klinik. Keesokan harinya bidan-bidan juga memberi edukasi tentang pijat payudara, cara memandikan bayi, asi eksklusif, dll. Lengkap dan berguna untuk saya sebagai new mom. Menurut saya dengan harga yang terjangkau tersebut tidak merusak kualitas pelayanan sama sekali. Saya sangat PUAS, Alhamdulillah.


Lalu apa kekurangan dari klinik Fakhira. Masa iya plus semua? Kekurangan tetap ada. Dari segi kebersihan kamar mandi agak kurang, termasuk juga bangunan yang tua ya, properti kamar mandi juga menua dan belum diganti. Di Fakhira juga tidak menyediakan baju ganti sementara untuk bayi, jadi siap-siap popok, baju, minyak telon, bedong, topi, kaos kaki tangan, dll untuk bayinya (isi tas perlengkapan melahirkan ibu dan bayi untuk ke RS sudah saya post ya. Monggo dibaca). Oya, disana juga pembayaran semua cash, ga pake debit (INFO TERKINI : mulai tahun 2018 Klinik Fakhira sudah menyediakan debit card). Jangan khawatir, ada ATM centernya kok di depan kasir. Gimana, lengkapkan? Ada yang berminat bersalin disana? (Ini bukan endorse lho ya, hehe). Semoga bermanfaat ya untuk yang lagi bingung nyari tempat kontrol dan lahiran di Jakarta yang 3M

Catatan:
Klinik Fakhira Sawah Lunto Jakarta Selatan (klinik bersalin 24 jam) pas banget di belakang STIE Muhammadyah. Telp 02183707368.

Sebagai tambahan informasi untuk persiapan MPASI (Makanan Pendamping ASI) saat bayi berusia 6 bulan monggo follow instagram saya @pawonkulo.


Di sana banyak menu MPASI dan masakan rumahan untuk keluarga. InsyaAlloh menunya super praktis, anti ribet, hehe.. Boleh difollow buat temen-temen yang butuh ide menu MPASI kelak. Terima kasih.

Follow Us @pawonkulo